BANDAR LAMPUNG - Menutup Tahun, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung mengadakan Business Matching di sektor peternakan dengan tema “Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Peternakan untuk Lampung Berjaya”.
Acara ini diadakan selama dua hari, pada tanggal 19 dan 20 Desember 2023, di Hotel Horison. Pertemuan ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, drh. Anwar Fuadi, MPH, dan dihadiri oleh 115 peserta yang terdiri dari 32 pelaku usaha, asosiasi peternakan, perwakilan Dinas Kabupaten/Kota di bidang peternakan dan kesehatan hewan, perbankan, ritel pasar modern, Pengerak Bina UMKM Indonesia, serta stakeholder terkait.
Dalam sambutannya, drh. Anwar Fuadi, MPH menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi wadah pertemuan para pelaku UMKM di bidang peternakan dengan pelaku usaha lain, sehingga membuka peluang jaringan yang lebih luas dalam pemasaran produk-produk hasil olahan peternakan. Acara dilanjutkan dengan penyerahan simbolis Buku Profil Pelaku Usaha Sektor Peternakan di Provinsi Lampung kepada beberapa perwakilan peserta.
Pada sesi acara juga menampilkan beberapa materi dari Bank Indonesia, Disperindag Provinsi Lampung, KPT Maju Sejahtera, Peternakan Kambim Perah Telaga Rizki, Telur Sekuntum Herbal dan Usaha Madu Suhita.
Baca juga:
Tani Ternak Terpadu Tanpa Bau
|
Dalam acara ini, butir-butir nota kesepahaman yang dipimpin oleh Abdul Salam Nasrudin, ST, S.Sn, Kepala Bidang Usaha dan Pasca Panen Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, juga dirumuskan.
Nota kesepahaman ini menjadi pijakan bersama dalam rangka menyusun program pembinaan bersama untuk tahun 2024. Butir-butir nota kesepahaman tersebut antara lain menyepakati:
1. Pasar Modern/Ritel Pasar Modern pada prinsipnya siap menerima dan bekerjasama untuk memasarkan produk UMKM peternakan, selama telah memenuhi semua persyaratan yang ditentukan.
2. Para pelaku usaha diharapkan dapat meningkatkan dan menjaga konsistensi kualitas produk sebagai salah satu upaya untuk memperluas pemasaran.
3. Pelaku Usaha/UMKM Sektor Peternakan berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas, kualitas, kontinuitas, dan ikut serta mempromosikan produknya sebagai syarat untuk memasuki pasar modern.
4. Perlunya pembinaan dan pendampingan, serta komitmen dari stakeholder terkait dan semua pihak untuk mendorong UMKM agar dapat “Naik Kelas”.
5. Perlunya fasilitas forum untuk mengkoordinasi UMKM, baik per wilayah maupun per kluster produk, yang akan diinisiasi oleh Bina UMKM Indonesia.
6. Dari hasil kurasi, perwakilan dari Alfamart memilih produk Susu Bubuk Telaga Rizqi, Madu Suhita sachet, dan Permen Yoo Milk untuk dibawa dalam forum meeting internal Alfamart.
7. Hasil dari pertemuan ini akan ditindaklanjuti dengan koordinasi untuk memfasilitasi UMKM dan ritel pasar modern dalam rangka menciptakan “Kerjasama” yang konkrit dalam memasarkan produk UMKM Peternakan.